Suatu pagi yang dingin
Ketika embun menitiskan air matanya
Ketika bayu menghembuskan nafasnya
Kedengaran suara ayam jantan
Bersahutan di luar gerimis
Sambil menemani
langit yang kelam
lalu ketiga-tiganya bergumpal
menjadi satu sebatian alam
menghempas jatuh ke wajah suci
menyusur lurah bukit-bukit kulit halus
membinggitkan telinga tapi didambakan
adalah kebiasaan yang menjadi teman bicaranya
ketika sahabat yang lain
mengabdikan mimpi dalam alam mimpi
dia pula merentangi pentas sundanya
yang berliku, yang berteluk
dan memegar kegairahan anehnya
dengan pen, buku, kertas, pemadam
di atas meja kayu buruk.
Nukilan: Shana AK
290905
Kg kipaku
No comments:
Post a Comment