Thursday, May 5, 2016

Matahari yang indah


Bismillahirahmanirrahim

Hari ini dalam jam 6.49 petang, ketika balik dari sekolah, saya memandang ke ufuk barat. Kelihatan matahari memancar indah. Merah tembaga warnanya. Sungguh, saya terpukau menyaksikannya. Subhanallah. Keindahan mentari di waktu senja selalu mengajubkan dan mengkagumkan saya. Apalagi saat ketika ia mula tenggelam di sebelah barat.  Merubah siang menjadi gelap. Tidur di balik awan gemawan dan muncul di dunia sebelah sana. Mengenangkannya membuatkan saya teringat kata-kata seorang ustaz. Katanya:

“ pada zaman Rasulullah SAW, matahari muncul di siang hari dan matahari itulah yang kita nampak pada zaman ini.”

Benar, saya selalu terkesan dengan kenyataan dan fakta tersebut. Bukan matahari saja tapi bulan juga. Itulah bulan yang muncul dan mengindahkan kisah Rasulullah SAW pada zaman baginda. Itulah bulan yang sama yang kita nampak sekarang ini. Rupanya kita berkongsi bulan dan matahari yang sama dengan mereka.

Semoga Allah SAW selalu menjadikan saya dan kalian pencinta alam yang tegar. Insya Allah, aminn. Di taman ini, ada suatu sudut yang mana saya boleh nampak matahari terbenam. Matahari jatuh di sebelah barat. Setiap hari saya melaluinya dan saya selalu tidak melepaskan peluang melihat keajaiban alam. Nampak matahari yang mula berubah warna, kadang kala warna oren atau jingga lihatnya. Kekadang, suasana itu menimbulkan kesan di hati ini. Hingga kata “ Subhanallah” sahaja yang mampu saya tuturkan bersama konflik yang bersemadi di dasar hati.

Sungguh, alangkah indahnya ciptaan Allah SWT. Tidak terucap oleh kata-kata. Dalam dunia penulisan atau dunia sastera, penyair selalu menggelarkan matahari sebagai mentari yang membuatkan ia lebih sedap didengar dan dibaca. Kadang kala ia juga digelar suria atau Sang suria. P. Ramlee selalu menggunakan gelaran ini dalam karya-karyanya. Keindahan alam adalah satu kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Malah dalam al-Quran perkara yang paling banyak dikatakan adalah berkaitan dengan alam atau penciptaan alam.

Dalam sebahagian surah, Allah SWT lebih banyak memperkatakan kebesaran dan keagungannya. Sebenarnya ia mengajak kita untuk berfikir tentang kehebatan-Nya sebagai Raja seluruh alam semesta. Malah Allah SWT juga turut memperlihatkan kasih sayang dan sifat pemurahnya melalui alam semulajadi. Lihat saja, kita bernafas melalui udara, kita mendapat sumber makanan melalui apa? Pohon-pohon, tanah-tanih, langit biru, matahari, bulan dan bintang semuanya memperlihatkan berapa pemurah dan cintanya Allah SWT kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya.

Sucikanlah nama Allah SWT di mana sahaja kita berada dan agungkanlah nama-nama-Nya iaitu Asmaul Husna walau macam mana pun keberadaan kita. Subhanallah. Setiap kali menyaksikan panorama sakti ini air mata terkadang mengalir. Kekadang bergenang di balik kolam mata. Sungguh sahabat, saya selalu berasa bertuah melihat keindahan alam yang tak terperi. Betapa indahnya ciptaan Allah SWT di dunia. Ini baru di dunia, baru kehebatan Allah SWT di dunia. Bagaimana pula dengan ciptaan-Nya di alam sana. Subhanallah, langit-langit indah-Nya, syurga-Nya, subhanallah, subhanallah, subhanallah. Tak tercapai oleh akal kita yang kerdil ini.

Mengenangnya, membuatkan diri ini beruzlah. Mengenang dosa-dosa. Sungguh, kita adalah hamba-Nya yang berdosa. Tidak sempurna. Namun marilah kita cuba melakukan yang terbaik. Terbaik dari segala yang terbaik sahabatku sekalian. Semoga kita semua termasuk dalam kalangan hamba-Nya yang terpilih sahabat semua. terpilih meraih syurga-Nya, terpilih untuk bertemu dengan-Nya, terpilih untuk mengembara di langit-langit-Nya. Subhanallah…Insya Allah, aminn

Baiklah, semoga kita berjumpa lagi sahabat semua. salam dari saya untuk diri dan anda semua…salam


No comments:

Post a Comment