Saturday, June 30, 2018

Seuntai Kata Untuk Dirasa 5


Bismillahirahmanirrahim

Sesekali tiba musim beradu ku sebut namamu di hati mahupun saat lafaz terukir di bibir kata. Kau bukan lagi seperti dulu. Jauh dariku adalah jalan bahagiamu dan aku hanya mampu menyimpan namamu meski kau tidak terlihat lagi. 

Teman, subuh ini bagaikan kudengar kau sebut namaku mungkin dalam raup doamu kepada Tuhan atau itu hanyalah kerana bisikan rindu yang tak terluah di relung jiwaku sedang kau pula sibuk dengan urusanmu kepada Tuhan.

Katakanlah, andai suatu saat kita dipisahkan oleh samudera kuharap waktu itu aku tidak lagi dibayangi oleh bayangan silam dan aku dan kau tidak akan pernah lagi bersua walau sekali seumur hidup kita. Lupakanlah derita dan hadirkanlah segunung kebahagiaan agar kau dan aku bisa mewarnai jalan hidup sendiri.

Teman, alwan pelangi kian menghilang dihambat sinar mentari. Embun di atas dedaun juga sudah lama menitiskan air mata buat kali terakhir dan aku pula sekian lama semakin hilang kudrat untuk menitip kata buatmu. Dalam tiap detik, saat teringatkanmu tidak pernah kulupa menulisnya di buku kehidupan dan sekarang aku merasakan aku perlu berhenti menukilkannya lagi. Izinkan aku...

Teman, kau adalah sahabatku dan aku adalah sahabatmu. Mungkin itu lebih baik buat kita. Moga persahabatan ini kekal selamanya. Insya Allah, aminnn...

- Sahabatmu -

# cinta sejati cinta hakiki
# sahabat selamanya
# dunia yang fana

No comments:

Post a Comment