Friday, August 19, 2016

Puisi Sang Pencinta


Bismillahirahmanirrahim

Dia telah pergi, membawa seluruh jiwa ke suatu daerah yang paling kecil lalu meninggalkanku yang masih bertatih mencari makna semua yang berlaku. Inginku katakan selamat tinggal kepadanya, namun belum sempat ia menjadi kalam, dia sudah pun menuturkannya dalam gerak yang aku fahami isyaratnya.

Dia meninggalkan sejuta kenangan yang masih hangat bersimpuh di sanubari dan terkadang, terdetik di hati untuk membuangnya jauh ke hujung dunia tapi tiba-tiba datanglah sang pujangga menghalang semua hajat yang terpatri di sudut hati.

Aku membilang hari-hariku dengan doa dan harapan yang tak pernah sirna lantas membawaku ke dunia baru yang penuh dengan cita-cita dan impian tentunya. Menikmati kebahagiaan di kolam pengabdian bertemankan seribu kupu-kupu cinta dan sejuta kali tali angan-angan.

Dan bila tiba saat itu, hari ini setelah segalanya tersurat, aku benamkan semua kedukaan lalu menggumpul kekuatan untuk menjalani hari-hari hidupku, sebuah perjalanan yang tak bernoktah bersama tekad agar aku kuat dalam meniti kehidupan sebagai hamba yang berusaha menjadi insan kamil di sisi-Nya.


#Sebuahpuisipengubatluka

No comments:

Post a Comment