Bismillahirahmanirrahim
Hari ini dalam jam 6.49
petang, ketika balik dari sekolah, saya memandang ke ufuk barat. Kelihatan
matahari memancar indah. Merah tembaga warnanya. Sungguh, saya terpukau
menyaksikannya. Subhanallah. Keindahan mentari di waktu senja selalu
mengajubkan dan mengkagumkan saya. Apalagi saat ketika ia mula tenggelam di
sebelah barat. Merubah siang menjadi
gelap. Tidur di balik awan gemawan dan muncul di dunia sebelah sana. Mengenangkannya
membuatkan saya teringat kata-kata seorang ustaz. Katanya:
“
pada zaman Rasulullah SAW, matahari muncul di siang hari dan matahari itulah
yang kita nampak pada zaman ini.”
Benar, saya selalu terkesan
dengan kenyataan dan fakta tersebut. Bukan matahari saja tapi bulan juga. Itulah
bulan yang muncul dan mengindahkan kisah Rasulullah SAW pada zaman baginda. Itulah
bulan yang sama yang kita nampak sekarang ini. Rupanya kita berkongsi bulan dan
matahari yang sama dengan mereka.
Semoga Allah SAW selalu menjadikan
saya dan kalian pencinta alam yang tegar. Insya Allah, aminn. Di taman ini, ada
suatu sudut yang mana saya boleh nampak matahari terbenam. Matahari jatuh di
sebelah barat. Setiap hari saya melaluinya dan saya selalu tidak melepaskan
peluang melihat keajaiban alam. Nampak matahari yang mula berubah warna, kadang
kala warna oren atau jingga lihatnya. Kekadang, suasana itu menimbulkan kesan
di hati ini. Hingga kata “ Subhanallah” sahaja yang mampu saya tuturkan bersama
konflik yang bersemadi di dasar hati.
Sungguh, alangkah indahnya
ciptaan Allah SWT. Tidak terucap oleh kata-kata. Dalam dunia penulisan atau
dunia sastera, penyair selalu menggelarkan matahari sebagai mentari yang
membuatkan ia lebih sedap didengar dan dibaca. Kadang kala ia juga digelar
suria atau Sang suria. P. Ramlee selalu menggunakan gelaran ini dalam
karya-karyanya. Keindahan alam adalah satu kekuasaan dan kebesaran Allah SWT. Malah
dalam al-Quran perkara yang paling banyak dikatakan adalah berkaitan dengan
alam atau penciptaan alam.
Dalam sebahagian surah,
Allah SWT lebih banyak memperkatakan kebesaran dan keagungannya. Sebenarnya ia
mengajak kita untuk berfikir tentang kehebatan-Nya sebagai Raja seluruh alam
semesta. Malah Allah SWT juga turut memperlihatkan kasih sayang dan sifat
pemurahnya melalui alam semulajadi. Lihat saja, kita bernafas melalui udara,
kita mendapat sumber makanan melalui apa? Pohon-pohon, tanah-tanih, langit biru,
matahari, bulan dan bintang semuanya memperlihatkan berapa pemurah dan cintanya
Allah SWT kepada kita sebagai hamba-hamba-Nya.
Sucikanlah nama Allah SWT di
mana sahaja kita berada dan agungkanlah nama-nama-Nya iaitu Asmaul Husna walau
macam mana pun keberadaan kita. Subhanallah. Setiap kali menyaksikan panorama
sakti ini air mata terkadang mengalir. Kekadang bergenang di balik kolam mata. Sungguh
sahabat, saya selalu berasa bertuah melihat keindahan alam yang tak terperi. Betapa
indahnya ciptaan Allah SWT di dunia. Ini baru di dunia, baru kehebatan Allah
SWT di dunia. Bagaimana pula dengan ciptaan-Nya di alam sana. Subhanallah,
langit-langit indah-Nya, syurga-Nya, subhanallah, subhanallah, subhanallah. Tak
tercapai oleh akal kita yang kerdil ini.
Mengenangnya, membuatkan
diri ini beruzlah. Mengenang dosa-dosa. Sungguh, kita adalah hamba-Nya yang
berdosa. Tidak sempurna. Namun marilah kita cuba melakukan yang terbaik. Terbaik
dari segala yang terbaik sahabatku sekalian. Semoga kita semua termasuk dalam
kalangan hamba-Nya yang terpilih sahabat semua. terpilih meraih syurga-Nya,
terpilih untuk bertemu dengan-Nya, terpilih untuk mengembara di langit-langit-Nya.
Subhanallah…Insya Allah, aminn
Baiklah, semoga kita
berjumpa lagi sahabat semua. salam dari saya untuk diri dan anda semua…salam
No comments:
Post a Comment