Bismillahirahmanirrahim
Aku
kembali menganyam impian di sebuah desa kecil yang permai, masih kaya dengan
flora dan faunanya. Memugar cinta lewat dinihari hinggalah langit kirmizi
berubah kelam dan bulan pun mulai jaga bersama sinaran berjuta-juta mutiara
alam di balik sana. Saat pawana membisikkan aura kasihnya, aku menyelimuti
diriku dengan cinta hakiki yang maha dalam pada Dia Yang Maha kaya.
Seiring
waktu berdetak dan dunia mulai terang seusai bahana bahang sang suria, aku
kembali patrikan diri dengan persekitaran lantas menyatu dalam dua makna terhebat iaitu cinta dan penghayatan bersama seribu mimpi yang bersemadi di
relung jiwa paling indah. Saat aku terjaga dari tiduran aku cuma berharap agar
impianku ini menjadi realiti bukan dongengan semata.
Teman,
aku selalu berharap dan bermohon agar impianku untuk melihat kedamaian dan
keindahan desaku ini kekal selamanya dan tidak akan tercemar oleh tangan-tangan
raksasa yang rakus membantai alam. Pernah juga kekhuatiranku terakam jelas di
wajah saat membayangkan bahawa bagaimana andai suatu masa nanti semua keindahan
ini akan sirna dan mungkin akan hilang terus dari kaca mata generasi
berikutnya. Jika itu terjadi, maka akulah insan terpilih yang paling malang di
bumi merdeka ini.
Teman,
andai takdir memungkinkan kita untuk tidak bersama dalam mencipta impian, maka
bantulah aku untuk bersama-sama berjuang mencintainya lantas menjadikannya
nyata bukan fantasi belaka. Seiring peredaran zaman, maka ku mohon moga kau dan
aku terus tabah menggapai mimpi dan memugar impian agar apa yang kita mahukan
akan dimakbulkan-Nya. Insya Allah, aminn
S.
Hana AK
4
Jun 2017
Johor
Bahru
No comments:
Post a Comment